Fakultas Pertanian Unigoro Siap Cetak Calon Pengusaha
halopantura.com Bojonegoro – Fakultas Pertanian Universitas Bojonegoro telah menyelesaikan Praktek Kerja lapang (PKL) di dua Kabupaten di Jawa Tengah, yakni di Kabupaten Temanggung dan Wonosobo.
Praktek Kerja Lapang diikuti oleh 35 peserta dari Dekan, Wakil Dekan, Kaprodi, KTU, BEM, dan mahasiswa Semester 7 Faperta. Kegiatan dimulai di Kabupaten Temanggung, tepatnya di Desa Depok Mondoretno, Kecamatan Ngimbang, dengan melakukan pembibitan tanaman hortikultura.
Bekerjasama dengan kelompok tani desa setempat, kegiatan PKL diawali dengan pembibitan cabai, tomat, terung dan bunga kol. Para mahasiswa juga belajar budidaya tanaman tersebut dan pengolahan tanah untuk tanaman bunga kol.
Untuk kegiatan di Wonosobo, yang dilakukan yakni pemilihan bibit kentang, pengolahan dan penanaman kentang, pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan belajar pembuatan manisan dari buah Carica.
Tak hanya itu, para peserta, khususnya mahasiswa juga belajar tentang manajemen penjualan dan pendistribusian hasil kebun yang dilakukan dengan berinteraksi secara langsung bersama para pelaku usaha dan petani.
Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas Bojonegoro, Ir. Darsan, M.Agr mengatakan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan akan mampu memberikan keterampilan tentang manajemen pembibitan bagi para mahasiswa.
“Di dua lokasi yang kami kunjungi tersebut skalanya besar dan konsistensi petaninya bagus, sehingga diharapkan mampu menjadi pembelajaran tentang manajemen mulai dari pembibitan tanamannya,” ungkapnya, Jum’at (02/02/2018).
Sementara itu, Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro (YSB), Arief Januarso, S.Sos, M.Si mengharapkan dengan mengikuti PKL ini dapat membawa manfaat bagi para mahasiswanya agar setelah lulus bisa menjadi pengusaha di bidang pertanian.
“Harapannya begitu keluar para mahasiswa Fakultas Pertanian Unigoro sudah siap jadi pengusaha di bidang pertanian,” pungkasnya.
Temanggung dan Wonosobo yang menjadi sentra pertanian hortikultura dikenal cukup bagus dalam hal pembibitan hingga penjualan sehingga akhirnya dipilih menjadi lokasi PKL. (luh/roh)