Ingatkan Tugas Ulama, Cawapres KH Ma’ruf Hadiri Haul Ponpes Langitan
halopantura.com Tuban – Calon Wakil Presiden (Cawapres) KH Ma’ruf Amin menghadiri acara Haul Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan ke 48, di Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Kamis (18/10 /2018).
Kedatangan Cawapres nomor urut satu itu disambut ribuan santri, alumni, dan tokoh agama dari berbagai daerah. Setelah itu, KH Ma’ruf juga melakukan kegiatan berziarah ke komplek makam Masyayikh Ponpes Langitan, dengan membacakan tahlil serta doa bersama.
Dalam sambutannya, KH Ma’ruf Amin, mengatakan sudah sekian lama, dan kini bisa kembali ke pondok Langitan dalam acara haul. Kegiatan ini juga sebagai bentuk silaturahmi dengan kiai, santri, dan alumni dari pondok Langitan.
“Kita sangat bersyukur di sore ini bisa bersilaturahmi ke Ponpes Langitan, karena saya sudah lama tidak kesini, kalau dulu KH Abdullah Faqih masih hidup, saya membicarakan berbagi masalah keumatan, kebangsaan, dan lain sebagainya,” kata Ma’ruf Amin dalam sambutannya.
KH Ma’ruf juga mengingatkan tugas Ulama saat sangatlah berat, selain terus berusaha menjaga agama. Namun juga menjaga keutuhan Negara Indonesia. Sehingga perlu adanya kaderisasi sampai tingkat bawah, supaya tidak ada kekosongan ulama.
“Kita harus menyiapkan barisan (kader, red) untuk melanjutkan perjuangan para ulama dalam menyerukan Amar Ma’ruf Nahi Munkar,” tambah Mantan Rais Aam PBNU.
Lebih lanjut, KH Ma’ruf juga memberi pesan kepada para santri untuk tidak pernah berkecil hati, dan terus belajar. Karena seorang santri itu nantinya bisa menjadi apa saja, seperti bisa menjadi Kyai, pengusaha, profesor, wapres bahkan menjadi Presiden.
“Jadi (santri, red) tetap harus bermimpi setinggi-tingginya,” tegas Cawapres pendamping Jokowi.
Sebatas diketahui, dalam acara Haul itu dihadiri ribuan pengunjung dan alumni pondok dari berbagai daerah. Bahkan untuk mengatasi kemancetan, Satlantas Polres Tuban mengalihkan arus lalu lintas bagi kendaraan berat dari arah barat ke timur di jalur Tuban.
Kendaraan berat dari arah Semarang yang akan ke Surabaya tidak dibolehkan melintas di jalan Widang. Malam harinya dilajutkan dengan dilaksanakan pembacaan sholawat dan Maulid Nabi SAW. (mus/roh)