Kecelakaan Kerja, Karyawan Mekanik Meninggal di Pabrik Semen Indonesia Tuban

halopantura.com Tuban – Seorang karyawan mekanik meninggal dunia akibat kecelakaan kerja di area PT Semen Indonesia (Persero) TBK, Pabrik Tuban 4, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban.

Korban naas itu bernama Nur Ahmad Fatkhan (30), pemuda asal Desa Sugihan, Kecamatan Merakurak, Tuban. Dimana, pekerja asal karyawan PT Swabina Gatra itu meninggal dunia dengan luka serius dibagian tubuhnya.

“Korban meninggal dunia di tempat kejadian,” ungkap IPTU Jamhari, Kasi Humas Polres Tuban, Senin (19/6/2023).

Ia menjelaskan kejadian tersebut bermula ketika korban yang berprofesi sebagai mekanik sedang memperbaiki besi garpu palletiser (tempat naik turun semen) di lokasi kejadian, sekitar pukul 06.00 Wib.

“Garpu palletiser saat itu dalam kondisi macet,” jelas Kasi Humas Polres Tuban.

Ia kembali menjelaskan, saat itu korban memperbaiki garpu palletiser dengan dua orang temannya. Kemudian mereka memukul bearing yang mengganjal besi garpu palletiser dari arah bawah hingga besi menimpa korban.

“Setelah bearing tersebut longgar, tiba-tiba besi garpu palletiser tersebut turun ke bawah dan menimpa korban sehingga korban terjepit,” tambah IPTU Jamhari.

Lalu kejadian tersebut dilaporkan ke internal perusahaan plat merah tersebut. Setelah itu, sejumlah petugas dari Semen Indonesia langsung memberikan pertolongan terhadap korban yang dalam kondisi luka parah.

“Korban berhasil dievakuasi dengan mengangkat besi garpu palletiser, namun diketahui korban sudah dalam keadaan meninggal dunia di tempat kejadian tersebut,” bebernya.

Baca juga : Polisi Damaikan Tim Lanange Jagad dan Socorejo di Semifinal Bupati Tuban Cup 2023

Baca juga : Tawuran dan Suporter Jatuh dari Tribun Warnai Laga Semifinal Bupati Tuban Cup 2023

Lebih lanjut, pihak kepolisian juga datang ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian (TKP) di lokasi laka kerja tersebut. Alhasil, dalam tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan dan kejadian tersebut murni karena akibat kecelakaan kerja.

“Hasil pemeriksaan tim medis poliklinik Semen Indonesia Group tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan,” pungkasnya. (rohman)

Tinggalkan Balasan