Kurang Profesional, Tiga Peserta Lomba Karya Jurnalistik Polres Tuban Mundur
halopantura.com Tuban – Hubungan Polres Tuban dengan rekan media mulai renggang. Hal itu disebabkan kurang profesional panitia lomba karya jurnalistik yang dilaksanakan Polres Tuban dalam rangka HUT Bhayangkara ke-72 tahun 2018.
Kurang profesional itu di tunjukan panitia tak konsisten dengan memberikan informasi terkait lomba dibatalkan melalui pesan whatsapp.
“Info: dengan ini diberitahukan bahwa karena peserta tidak memenuhi kouta maka lomba jurnalis dalam rangka hari Bhayangkara ke 72 tahun 2018 dibatalkan. Atas partisipasinya diucapkan terima kasih,” kata Iptu Agus EP, Kasubbag Humas Polres Tuban melalui pesan di grup whatsapp, Senin siang, (9/7/2018).
Sontak informasi itu membuat para wartawan Tuban kecewa, khususnya bagi peserta yang sudah ikut lomba. Selain itu, pembatalan lomba juga dinilai bahwa panitia tak serius dalam menghargai karya jurnalistik, dan kurang profesional.
“Panitia kurang profesional dalam menyelenggarakan lomba,” ungkap Sri Wiyono, wartawan bloktuban.com.
Kekecewaan senada juga diungkapkan Edy Purnomo. Ia mengatakan, seorang jurnalis mengumpulkan karya intelektual, kemudian membatalkan lomba hanya dengan alasan yang tidak masuk akal.
“Caranya (info pembatalan,red) hanya melalui grup. Sebagai penegak hukum itu tidak memberi contoh baik kepada organ/komunitas/lembaga di luarnya,” ungkap Edy Purnomo, GM bloktuban.com.
Gelombang protes atas kebijakan itu terus mengalir dari wartawan. Sehingga membuat panitia kembali mengeluarkan kebijakan baru, dengan tidak membatalkan lomba.
“Berdasar petunjuk Kapolres, lomba penulisan karya jurnalistik dalam rangka Hari Bhayangkara ke-71 tahun 2018 yang sebelumnya dibatalkan karena tidak memenuhi kuota, diputuskan tetap diselenggarakan,” ungkap Agus EP.
Ia menambahkan, lomba ditutup setelah peserta memenuhi kuota lebih dari sepuluh peserta. Pemberitahuan ini sekaligus ralat dari pengumuman sebelumnya.
“Terima kasih atas partisipasinya,” ungkap Kasubbag Humas Polres Tuban melalui pesan singkat.
Melihat kondisi yang tak kondusif, tiga peserta lomba akhirnya memutuskan untuk mundur dalam mengikuti perlomba tersebut. Ketiga peserta itu adalah M. Abdul Rohman wartawan halopantura.com, Sri Wiyono wartawan bloktuban.com, dan Ali Imron wartawan suarabanyuurip.com.
“Saya dan dua teman lainnya, komitmen mundur dari peserta lomba, karena sudah tak kondusif,” terang M. Abdul Rohman, Selasa, (10/7/2018).
Menurutnya, baru kali ini sebuah perlombaan ada yang di batalkan dengan alasan peserta tak memenuhi kuota. Padahal, urusan peserta adalah tanggung jawab dari panitia, tetapi ini malah mengorbankan peserta yang sudah ikut lomba.
“Walupun keputusan akhir lomba dilanjut, atau tak jadi dibatalkan, tetapi kita komitmen untuk mundur sebagi peserta, karena telah kecewa. Semoga ini menjadi bahan evalusi buat Polres agar kejadian serupa tidak terulang lagi dikemudian hari,” jelas Rohman.
Hal senada juga disampaikan Ali Imron. Dia, mengaku sangat kecewa dan menyayangkan kejadian tersebut, walaupun saat ini keputusan akhir lombanya di lanjut tanpa ada kapan batas akhir penutupan lomba.
“Kejadian ini, menunjukan panitia polres kurang profesional, dan yang jadi korban adalah wartawan yang aktif ikut lomba,” tegasnya.
Pemberitaan sebelumnya, dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara ke-72 yang jatuh pada 1 Juli 2018 , Polres Tuban mengelar lomba karya jurnalistik dengan tema bersama Polres Tuban mewujudkan situasi yang aman dan kondusif di Bumi Wali Tuban.
Baca : https://www.halopantura.com/hut-bhayangkara-2018-polres-tuban-gelar-lomba-menulis/
Lomba itu khusus diperuntukan bagi kalangan jurnalis media online dan cetak. Dengan dimulai sejak awal bulan Juni sampai 5 Juli 2018. Tetapi ditengah perjalanan, penutupan lomba diundur sampai tanggal 8 Juli 2018. (mus/roh)