Mas Maimun, Cah Sugihwaras, Siap Noto Tuban

halopantura.com Tuban – Lahir, tumbuh besar dan menjalani hidup di Tuban menjadikan Agus Maimun memiliki tetali batin yang sangat kuat dengan masyarakat Tuban.

Hal itu yang melatarbelakangi Agus Maimun, untuk turut dalam proses penjaringan bakal calon bupati (Bacabup) Tuban lewat PDI Perjuangan, dan berkas pendaftaran telah dikembalikan, Sabtu, (14/9/2019).

“Saya asli Tuban dan anak seorang petani sederhana, jadi Insyaallah saya bisa turut merasakan setiap kecemasan sekaligus harapan yang tersimpan dalam benak masyarakat Tuban,” kata Agus Maimun, SE.,M.H.P, yang lahir di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu – Tuban.

Ia maju sebagai kandidat dimaknai sebagai proses dari panggilan sejarah.

“Saat ini semua orang punya kesempatan sama. Saya yang punya ikatan kuat dengan Tuban rasanya tak elok jika melewatkan begitu saja kesempatan ini. Kesempatan yang membuka peluang untuk turut ambil bagian dalam menghadirkan kebaikan-kebaikan di Tuban dan meneguhkan kembali harapan-harapan masyarakat Tuban,” ujar Ketua Karang Taruna Jawa Timur ini.

Dua periode menjalankan tugas sebagai wakil rakyat menjadikan Agus Maimun begitu memahami seluk beluk Tuban.

Bukan hanya peta demografis semata, tetapi juga peta kekuatan, harapan dan kecemasan di benak masyarakat Tuban.

“Kontestasi Pilkada juga harus dimaknai sebagai kontes adu manis, yakni menyodorkan adu program yang benar-benar mampu merawat kekayaan kolektif Tuban dan benar-benar bisa menghadirkan kebaikan-kebaikan bagi masyarakat,” ujar alumni SMA Negeri 2 Tuban dan sekaligus menjadi Ketua Ikasmada Tuban ini.

Mas Maimun demikian ia biasa disapa, mengungkapkan bahwa sebenarnya yang diinginkan oleh sebagian besar masyarakat Tuban tidaklah terlalu muluk-muluk.

“Warga hanya ingin suara dan keluhannya didengar. Ingin merasakan kehadiran pemangku kepentingan hadir dalam menghadapi persoalan bersama, dan memiliki pelindung-pelindung yang responsif melayani,” paparnya.

Hal itu, lanjut Agus Maimun, hanya bisa dilakukan oleh pemimpin dengan karakter bersahaja yang bisa duduk bersama rakyat, yang bisa menciptakan kehangatan dan kedekatan dengan warga, mampu menyelami perasaan setiap warga, dan merangkum semua perbedaan ke dalam satu gagasan yang menggerakkan energi kolektif menuju cita-cita kebaikan bersama.

“Langkah awal telah dimulai. Dengan semangat kerja dengan bekal pengalaman berada di tengah-tengah warga Tuban, kami berikhtiar untuk mengurai benang kusut pengelolaan Kabupaten Tuban. Besar harapan saya bahwa niat dan tekad ini bisa mendapatkan respon terbaik dari masyarakat lewat parpol yang akan mengusung nanti,” pungkasnya. (rohman)

Tinggalkan Balasan