Pemkot Kediri Ingatkan Komunitas Mural Tidak Lakukan Vandalisme di Fasilitas Umum

halopantura.com Kediri Kota – Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memberikan perhatian khusus terhadap komunitas mural (cara menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen lainnya) di wilayahnya. Dengan adanya komunitas itu, karya seni yang ada di Kota Kediri semakin beragam dan pengguna jalan pun dimanjakan dengan hasil karya yang membawa makna.

“Kami mengapresiasi kekreativitasan para pelaku seni mural di Kota Kediri dan memberi ruang bagi mereka untuk menuangkan idenya,” ungkap Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Rabu, (1/9/2021).

Ia pun sangat mendukung kegiatan teman-teman komunitas mural, karena dengan begitu makin beragam sajian visual di Kota Kediri. Tentu saja, Pemkot juga tetap mengingatkan untuk tidak melakukan vandalisme di manapun, baik di tembok rumah warga atau fasilitas umum.

“Mari dijaga bersama Kota Kediri ini biar tetap nyaman dan kondusif,” ujar Mas Abu.

Salah satu contohnya, Kediri Mural Movement sebagai salah satu komunitas mural di Kota Kediri yang juga baru saja menggambar mural di salah satu tembok di Jalan Pemuda. Dengan mengusung tema pandemi, buah pemikiran para pengkarya dituangkan dengan paduan warna yang menarik.

“Kami disini menuangkan ide kami dengan cara yang elegan. Tidak sekedar corat coret, namun juga ada informasi dan edukasi bagi para pengguna jalan yang melihat gambar kami. Sehingga mereka berpikir “opo ya kae mau”,” ujar salah satu Inisiator Kediri Mural Movement Dodoth F. Widodo Putra.

Pria yang kerap dipanggil Dodoth ini juga menyampaikan, adanya mural di Kota Kediri ini juga sebagai bentuk mengurangi sampah visual, seperti tembok yang kusam dan dipenuhi tempelan-tempelan.

“Selain itu juga jika ada coretan vandal, kami biasanya dengan komunitas lain akan melakukan rapat dan menggambari dengan mural yang baru. Ya hal ini biar Kota Kediri kondusif dan juga memiliki ciri khas dengan adanya mural-mural ini,” ujar Dodoth.

Dalam proses menggambar pun, Dodoth dan teman-temannya selalu melakukan pemberitahuan secara lisan dan tertulis pada RT atau warga sekitar, sehingga tidak pernah terjadi kontra dengan warga.

“Hingga saat ini pun, Pemkot Kediri masih memberi ruang bagi kami untuk dapat menuangkan ide-ide kami berupa lukisan mural tersebut. Masih mempersilakan kami untuk berekspresi, dan kami pun juga tetap menjaga etika dengan koordinasi secara lisan dan tertulis pada perangkat setempat,” ujar salah satu tim dari Efek Pokok Panggah Kediri Mural (PPKM) Studio ini.

Selain berkegiatan melukis mural, Kediri Mural Movement ini pun juga kini membuat studio pembuatan kaos yang telah terdaftar di Dinas Koperasi dan UMTK Kota Kediri. (yud/fin/roh)

Tinggalkan Balasan