Penambang Batu Kumbung Tewas Terjatuh dari Ketinggian 30 Meter
halopantura.com Tuban – Tambang batu kumbung di Desa Boto, Kecamatan Semanding, Tuban, memakan korban jiwa. Seorang penambang meninggal dunia setelah terjatuh dari dasar tambang dengan kedalaman sekitar 30 meter, Selasa, (14/11/2017), sekitar pukul 10.00 Wib.
Penambang naas itu diketahui bernama Tarno (38), warga Dusun Karanglor, Desa Waleran, Kecamatan Grabagan – Tuban. Korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit NU Tuban.
“Korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit, dan jasad korban telah diserahkan kepada keluarga duka,” kata AKP Desisi Susilo, Kapolsek Semanding, Polres Tuban.
Kecelakaan kerja itu bermula saat korban berada di lokasi dalam tambang dan hendak naik ke atas. Korban saat itu naik keatas dengan menggunakan derek, namun di tengah-tengah tali pengikat derek putus.
Putusnya tali itu diduga operator deker tidak mengentikan derek. Sehingga korban langsung terjatuh di dasar tambang dengan kondisi luka serius di bagian tubuhnya.
“Korban terjatuh di dasar tambang dengan kedalaman sekitar 30 meter,” beber Kapolsek Semanding.
Akibat terjatuh, korban mengalami luka memar di bagian kepala, luka terbuka pada kaki, dan punggung patah. Selanjutnya korban di bawa ke rumah sakit NU untuk mendapat perawatan mendis.
“Di tengah perjalanan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ungkap Kapolsek Semanding.
Hingga saat ini anggota masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian laka kerja tersebut. Serta mengamankan barang bukti berupa seperangkat alat angkut kumbung guna proses penyelidikan. (rohman)