Pernikahan di Bawah Umur Bojonegoro Masih Marak

halopantura.com Bojonegoro – Sejak awal tahun hingga Juni 2017, jumlah pernikahan dibawah umur di Kabupaten Bojonegoro mencapai 39 orang. Hal itu sesuai dengan data dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro.

Peringkat pertama pernikahan dibawah umur berada diwilayah Kecamatan Dander dan Kecamatan Ngasem. Peringkat kedua Kecamatan Kanor, peringkat ketiga Kecamatan Temayang, Sukosewu, Kalitidu, Padangan dan Tambakrejo.

Sedangkan peringkat keempat Kecamatan Bojonegoro, Kapas, Balen, Kepohbaru, Sumberjo, Malo, Kedewan, dan Kecamatan Sekar. Dengan rincian perang nikah dibawah umur pada bulan Januari ada 8 orang terdiri laki-laki 5 orang, Perempuan 3 orang, Febuari 6 orang terdiri laki-laki 3 orang, perempuan 3 orang.

Selanjutnya, bula Maret 4 orang terdiri laki-laki 2 orang dan perempuan 2 orang, April 7 orang terdiri laki-laki 3 orang dan perempuan 4 orang, Mei 10 orang terdiri laki-laki 6 orang dan perempuan 4 orang. Kemudian bulan Juni 3 orang terdiri laki-laki 2 orang dan perempuan 1 orang.

Kasi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Kemenag Bojonegoro, Drs H Masduki M, HI menjelaskan, rata-rata usia yang melalukan nikah dibawah umur untuk laki-laki 19 tahun dan perempuan 16 tahun. Alasan nikah dibawah umur rata-rata dijodohkan dan hamil diluar nikah.

“Nikah dibawah umur mulai awal tahun 2017 sampai bulan juni mencapai tiga puluh sembilan orang, yang paling banyak di kecamatan Dander dan kecamatan Ngasem,” kata H Masduki M, Kamis (27/07/2017).

Selain dikarenakan faktor hamil diluar nikah, nikah dibawah umur juga karena faktor lingkungan. Sebab, rata-rata di pedesaan jika sudah saling ada kecocokan pasangan muda-mudi tersebut langsung dinikahkan.

Jumlah nikah dibawah umur di Kabupaten Bojonegoro mengalami peningkatan sekitar sepuluh persen dari jumlah tahun 2016.

“Ada peningkatan sekitar sepuluh sampai lima belas persen dari jumlah tahun lalu. Di Desa rata-rata kalau sudah saling cocok, sudah diajak kesana kemari biasanya langsung dinikahkan biar tidak malu dilihat tetangganya,” pungkasnya. (luh/roh)

Tinggalkan Balasan