Tolak Kebijakan Pemerintah, Pengusaha Outlet Seluler Bojonegoro Gelar Demo

halopantura.com Bojonegoro – Pengusaha outlet kartu perdana internet seluler yang tergabung dalam Bojonegoro Outlet Sales Seluler (BOSS) menggelar aksi demo di bundaran adipura, Kelurahan Jetak, Kecamatan Kota Bojonegoro, Rabu (28/03/2018).

Dihadapan masyarakat, mereka menyampaikan aspirasi untuk menolak kebijakan pemerintah tentang pembatasan registrasi 1 Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk 3 kartu perdana. Kebijakan tersebut mengakibatkan harga pulsa internet naik tajam dan berdampak pengusaha seluler tutup akibat merugi.

“Kami turun ke jalan melakukan aksi penolakan tentang kebijakan pemerintah yang memberikan pembatasan registrasi satu NIK untuk tiga kartu perdana. Kebijakan itu kami nilai dapat mengakibatkan harga pulsa naik dan pengusaha kartu perdana tutup karena rugi,” kata Ardianto, Korlap aksi.

Menurut Ardianto, dengan kebijakan tersebut, dapat mengakibatkan hilangnya sumber kehidupan 5 juta jiwa masyarakat Indonesia, mengakibatkan pengangguran semakin bertambah. Kemudian, industri atau pasar seluler tentu akan dikuasi oleh modern channel atau para pemodal besar.

“Dengan kebijakan itu, masyarakat pedesaan dan pedalaman tidak bisa lagi berbelanja pulsa, masyarakat harus pergi berbelanja kartu perdana ke Kabupaten atau kota yang terdapat gerai atau modern channel sehingga biaya bertambah banyak,” ucap Korlap aksi.

Dalam menyuarakan aspirasinya, pengusaha kartu perdana yang tergabung dalam BOSS ini hanya mendukung registrasi kartu perdana prabayar secara valid sesuai identitas demi ketertiban. Dengan melakukan aksi ini, diharapkan, Kemenkominfo menarik kebijakan pembatasan registrasi 1 NIK untuk 3 kartu perdana. Sehingga, para pengusaha outlet kartu perdana tidak merasa merugi dan tutup. (luh/roh)

Tinggalkan Balasan