Blokir Pintu Masuk, Pemilik Karaoke Akui Punya Sertifikat Tanah

halopantura.com Tuban – Pemilik karaoke mengaku telah mengantongi sertifikat tanah. Hal itu diungkapkan setelah ada aksi protes warga dengan memblokir tiga pintu masuk karaoke dan bengkel yang berada di jalan Pantura Tuban, tepatnya di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Senin, (22/4/2019).

Protes itu dilakukan oleh keluarga Lasmini (52) warga Kembangbilo, Kecamatan Kota Tuban. Ia merasa kecewa lantaran ahli waris tidak merasa menjual tanahnya tetapi sudah ditempati bangunan.

“Ini protes kami, karena mbah kami tidak pernah menjual tanah, tetapi ditempati orang lain,” ungkap Lasmini yang ikut memblokir pintu masuk karaoke dengan menggunakan tanah urug pedel.

Terkait protes itu, pemilik karaoke mengelak jika lahan yang ditempati tidak memiliki sertifikat. Sebab tanah yang ditempati dibeli dengan cara sah, dan telah ada sertifikat kepemilikan tanah.

“Kita mengantongi sertifikat, dan kita berharap agar persoalan itu diselesaikan baik-baik, jangan begitu (blokir pakai pedel,red),” ungkap Prezly Di Okto salah satu pemilik King karaoke.

Pemberitaan sebelumnya, tiga pintu masuk karaoke dan bengkel yang berada di jalan Pantura Tuban, tepatnya di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, diblokir warga dengan menggunakan tahan urug pedel.

Tiga karaoke itu diantaranya King Karaoke, Dunia Karaoke, dan Happy. Lokasinya saling berdekatan berada di selatan jalur pantura Tuban.

Baca : https://www.halopantura.com/merasa-tak-menjual-tanah-warga-blokir-pintu-masuk-tiga-karaoke-tuban/

Untuk memblokir jalan itu, ahli waris mendatangkan 10 dump truk bermuatan pedel. Selanjutnya, pedel di taruh tepat di pintu masuk menuju karaoke di lokasi kejadian.

Mereka nekat melakukan itu karena ahli waris mengaku tidak pernah menjual tanah, dan telah mengantongi buku letter C serta surat Patok D atas nama Kakeknya Kardjo. Dengan luas tanah sekitar 1,3 hektar di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Tuban.

“Bertahun-tahun kami tanya ke desa tapi tidak di tanggapi, makanya kita lakukan ini,” ungkap Lasmini didampingi para keluarganya. (rohman)

Tinggalkan Balasan