Pertamina EP Ikut Terjun Berdayakan Narapidana Tuban

halopantura.com Tuban – Sejumlah narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kabupaten Tuban, dilatih memproduksi minyak kayu putih, budidaya lele, dan berternak ayam petelur. Pelatihan itu diberikan untuk menambah keterampilan, bahkan diharapkan para narapidana bisa lebih mandiri, dan mampu membuka lapangan usaha setelah mereka menyelesaikan masa hukumannya.

Program Lapas Tuban itu dibangun dengan konsep kawasan Wahana Edukasi Asimilasi yang berada di BKPH Merakurak, KPH Tuban, Jatim. Dilokasi itu, para narapidana juga dilatih untuk menjadi petani handal agar kedepannya bisa lebih produktif.

Konsep revitalisasi Lapas yang ramah lingkungan itu menarik perhatian dari PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, untuk ikut dalam kegiatan tersebut.

Hal itu dibuktikan dengan memberikan bantuan melalui program CSR perusahaan plat merah tersebut. Bantuan diberikan berupa peralatan penyulingan minyak kayu putih, dan juga pembangunan kadang peternakan ayam petelur.

Komitmen kerjasama itu dilakukan dengan ditandai penandatanganan MOU antara Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dengan Kalapas Tuban, di laksanakan di lokasi wahana edukasi, Senin, (5/8/2019)

“Pertamina EP pada dasarnya mendukung semua kegiatan yang memiliki dampak manfaat bagi pemerintah daerah setempat, termasuk seperti ini,” ungkap Agus Amperianto, General Manager (GM) PT Pertamina EP Asset 4, didampingi Afwan Daroni selaku Cepu Field Manager.

Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat baik karena mampu memberikan bekal keterampilan dan ilmu pengetahuan buat warga binaan Lapas Tuban. Sehingga, setelah mereka menyelesaikan masa hukumannya bisa lebih mandiri, dan mampu membuka peluang usaha.

“Mudah-mudahan ini bisa berkembang pada program yang lain. Dengan kegiatan ini, bagi kami yang terpenting adalah memberikan bekal kepada warga binaan untuk persiapan mereka kembali ke masyarakat nantinya,” terang Agus Amperianto.

Tak hanya dibantu, pihak dari Pertamina EP juga akan melakukan pemantauan atas terlaksananya bantuan penyulingan minyak kayu putih dan pembuatan kandang ayam petelur untuk warga binaan Lapas Tuban. Harapannya, hasil dari penyulingan minyak kayu putih itu bisa menjadi brand tersendiri, dan bisa untuk dibantu pemasarannya kepada masyarakat.

“Saya kepinginnya bisa membantu menyerap produk yang dihasilkan dari sini, dengan ikut memasarkan,” jelasnya.

Sementara itu, Sugeng Indrawan Kalapas Tuban memberikan apresiasi terhadap kepedulian PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu yang telah memberikan bantuan bagi warga binaannya. Karena, selama ini kepedulian terhadap pelatihan dan juga pembekalan kerja bagi warga binaan masih minim.

“Bicara tentang kepedulian dari pihak luar, rupanya baru Pertamina EP ini yang peduli. Yang kami harapkan kepedulian sekecil apa pun akan menjadi berkah,” tegas Sugeng Indrawan.

Lebih lanjut, ia menegaskan dengan adanya kegiatan ini diharapkan warga binaan bisa lebih mandiri, dan terampil. Terlebih, ketika mereka kembali ke masyarakat bisa bermanfaat.

“Kita ingin merubah mereka (narapidana,red) menjadi manusia yang produktif, dan itu membutuhkan edukasi, salah satunya dengan program ini,” terang Kalapas Tuban.

Sebatas diketahui, Lapas Tuban membangun Wahana Edukasi Asimilasi itu sejak 2018. Dengan sistem budidaya terpadu berada di lahan seluas sekitar 1,5 hektar milik KPH Tuban.

Sejauh ini, budidaya ayam petelur terdapat 500 ekor ayam dengan hasil sekitar 22 kilogram setiap hari. Sedangkan penyulingan minyak kayu putih mampu menghasilkan 6 sampai 7 liter dalam sehari. (rohman)

Budidaya ayam petelur yang berada di wahana edukasi asimilasi Tuban. (rohman)

Tinggalkan Balasan