Terpancing Emosi, Pria di Tuban Bacok Mantan Istri Pakai Parang

halopantura.com Tuban – Tersulut api emosi, seorang pria tega membacok mantan istrinya dengan menggunakan sebilah parang. Akibatnya, Winarni (34), warga Dusun Ngrojo, Desa Sekaran, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, mengalami luka terbuka dibagian tubuhnya dan dilarikan ke rumah sakit.

“Korban menderita luka bacok terbuka pada punggung dan lengannya. Pelaku merupakan mantan suami korban, dan saat ini pelaku telah ditahan,” ungkap AKP Budi Santoso, Kapolsek Jatirogo, Polres Tuban, Sabtu, (12/10/2019).

Pelaku sadis itu diketahui bernama Marsahit (39), warga Desa Sekaran, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban. Ia nekat melakukan aksi pembacokan terhadap mantan istrinya lantaran terpancing emosi.

“Tersangka melakukan penganiayaan kepada korban dilatar belakangi rasa emosi,” jelas AKP Budi Santoso.

Berdasar informasi, kejadian itu bermula saat korban mendatangi rumah pelaku di jalan Dusun Babakan, Desa Sekaran, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Kamis malam, (10/10/2019) sekitar pukul 19.30 Wib. Dilokasi itu, korban menanyakan ijazahnya yang diduga dibawa mantan suaminya.

“Pertanyaan korban dijawab oleh pelaku jika ijazahnya telah di buang,” ungkap AKP Budi panggilan akrab Kapolsek Jatirogo.

Mendengar jawaban itu, korban sempat mengancam akan membakar rumah tersangka jika ijazahnya tak diberikan. Perkataan tersebut membuat pelaku naik pitam dan gelap mata.

Hingga akhirnya, pelaku mengambil sebilah parang yang terselip di dinding rumahnya. Tak banyak bicara, pelaku langsung mengarahkan sejamnya ke tubuh korban sebanyak tiga kali.

“Pelaku mengambil sebilah parang yang terselip di dinding rumah dan dibacokkan sebanyak 3 kali mengenai lengan dan punggung korban,” terang mantan Kasat Reskrim Polres Tuban itu.

Setelah itu, korban terkapar bersimbah darah dan pelaku melarikan diri. Selanjutnya, warga setempat membawa korban ke rumah sakit guna perawatan medis, dan kejadian tersebut dilaporkan ke polsek setempat.

“Mendapat laporan, kita langsung datang ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara,” beber AKP Budi.

Lebih lanjut, ia menyampaikan penganiayaan yang dialami korban dilatarbelakangi rasa emosi. Karena korban datang ke rumah pelaku untuk menanyakan ijazah hingga terjadi pembacokan terhadap korban.

“Barang bukti berupa sebilah parang telah diamankan, dan pelaku diamankan tanpa perlawanan di rumahnya,” pungkasnya. (rohman)

Tinggalkan Balasan