Duel di Pagelaran Sindiran, Satu Warga Plumpang Tewas

halopantura.com Tuban – Pramu (71), warga Desa Sumur Jalak, Kecamatan Plumpang, tewas di tangan tetangganya sendiri. Setelah, terjadi duel antara korban dengan Nanang, saat pagelaran Langen Tayub atau Sindiran di dalam acara sedekah bumi di makam desa setempat, Kamis sore, (13/7/2017).

“Saya tahu kabar jika Pramu (korban,red) sudah meninggal dunia,” kata Sarkam, salah satu keluarga korban yang berada di kamar jenazah rumah sakit umum Tuban.

Berdasarkan informasi yang dihimpun bahwa kejadian duel maut itu bermula saat korban bersama dengan temannya datang di lokasi kejadian untuk melihat Tayub, sekitat pukul 13.00 Wib. Saat itu, korban baru saja pulang dari bekerja di Surabaya.

Di arena pagelaran tayub itu, di kabarkan korban sempat minum toak dan ikut beso (menari, red) bersama warga lainnya yang di pandu beberapa sindir (penyanyi jawa, red). Namun naas di akhir acara Tayub, korban yang diduga sudah dalam keadaan mabuk terlibat cekcok dengan pelaku yang juga dalam kondisi mabuk minuman toak.

Setelah itu, tiba – tiba pelaku dengan tangan kosong langsung memukul korban hingga tersungkur ke aspal jalan yang mengakibakan kepala korban membentur aspal. Akibat benturan itu, korban langsung tak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal dunia. 

Pelaku yang melihat kondisi korban sudah tersungkur di atas aspal jalan, langsung melarikan diri. Mengetahui hal itu, teman korban langsung membawa korban pulang dengan naik sepeda motor.

“Pramu di bawa kerumah naik sepeda motor dalam keadaan sudah meninggal,” jelas Sarkam yang di dampingi adik korban.

Selanjutnya, sekitar pukul 22.00 Wib, jasad korban di bawa petugas di rumah sakit umum daerah (RSUD) dr. Koesma Tuban untuk dilakukan visum. Serta anggota melakukan pengejaran terhadap pelaku dan akhirnya berhasil ditangkap.

Hingga berita ini selesai di tulis, motif pelaku berkelahi dengan korban yang berujung tewas belum di ketahui. Karena pelaku masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Tuban. (rohman)

Tinggalkan Balasan